ASUHAN KEPERAWATAN ILEUS OBSTRUKSI

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN
RASA NYAMAN DAN NYERI PADA KLIEN Tn. B
DENGAN MASALAH ILEUS OBSTRUKSI
DI RUANGAN MELATI RSUD
ANDI  DJEMMA
MASAMBA
 












OLEH
PERI
NIM : 2015.061

          CI LAHAN                                                          CI INSTITUSI


   Ns. Rahmi. B, S.kep                                         Ns. Hardin, S.kep, M.kep





PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN SAWERIGADING PEMDA LUWU
T.A  2016/2017
LAPORAN
PENDAHULUAN
A.    Defenisi
Ileus adalah gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial atau total. Obstruksi usus biasanya mengenai kolon sebagai akibat karsinoma dan perkembangannya lambat. Sebagian dasar dari obstruksi total usus halus merupakan keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dini dan tindakan pembedahan darurat bila penderita ingin tetap hidup.
Ileus obstruksi adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus merupakan penyumbatan yang sama sekali menutupi atau menganggu jalannya isi usus. (Sabara.2007)
Ileus obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran normal isi usus sedangkan peristaltiknya normal. (Reeves,2005)
Obstruksi ileus adalah gangang bisa disebabkan oleh adanya mekanik sehingga terjadi askumuli cairan dan gas di lumen usus.
A.    Etiologi
Ileus obstruksi dapat disebabkan oleh antara lain :
1.      Penyebab intraluminal (relatif jarang), anatara lain :
a.       Benda asing yang tertelan
b.      Bezoars mungkin merupakan faktor
c.       Penyakit parasit, seperti ascariasis mungkin dapat ditemukan
d.      Batu empedu mungkin terjadi dengan suatu fistual cholecystenteric
e.       Suatu bolus makanan yang besar
f.       Cairan mekonium akan menyebabkan obstruksi pada daerah distal ileum mungkin akibat kista, fibrosis yang terjadi pada semua umur
2.      Penyebab intramular (relatif jarang), anatara lain :
a.       Atresia dan stritikus mungkin juga menjadi penyebab
b.      Penyakit crohn. Obstruksi yang terjadi mungkin hilang timbul dan obstruksinya sebagaian atau parsial
c.       Tuberculosis usus. Pada negara-negara tertentu tidak merupakan hal yang luar biasa
d.      Striktur mungkin akan menyebabkan terjadinya ulserasi yang juga apa bila di induksi oleh pemberian tablet kalium, nonsteroid antiinflammatory agen, dan terapi iradiasi yang digunakan untuk mengobati kanker kandung kemih atau kanker cerviks
e.       Suatu hematoma yang terjadi diantara dinding usus, akibat trauma atau pasien yang mendapat pengobatan dengan antikoagulan yang berlebihan dari dosis yang dibutuhkan
f.       Lipomatous, leiomyomatous, dan tumor carcinoid relatif jarang menyebabkan obstruksi, tetapi pernah dilaporkan adanya obstruksi usus halus yang disebabkan oleh lymphoma dan jarang adenocarsinoma
g.      Tumor sekunder, khususnya colonic dan karsinoma lambung, kanker ovarium, dan melano maligna, adakalanya akan bersatu pada lumen usus halus
h.      Banyak polipoid mukosa atau lesi submukosa mungkin akan membentuk kepala dari suatu intussuscepsi, yang mana pada ahkirnya akan menyebabkan ileus obstruksi
i.        Intussuscepsi pada anak-anak yang berumur kurang dari 2 tahun pada umunya adalah idiopatik  dan merupakkan keadaan kedaruratan abdomen, walaupun diverticulum meckel, polip, dan kista dupleks dapat menjadi penyebab ileus obstruksi
3.      Penyebab ekstramular
penyebab ini mungkin menjadi penyebab umum atau sering terjadi yaitu antara lain :
a.       Adesi yaitu berhubungan dengan pembedahan abdomen atau peritonitis sering meningkat frekuensi ileus obstruks. adesi mudah lengket pada lumen usus yang menyebabkan luka berlokasi dimana-mana. Adesi ini dapat menghalangi peristaltik usus halus yang menyebabkan agulasi secara akut dan kekustaan pada usus, sering terjadi beberapa tahun setelah prosedur awal dilakukan
b.      Kelainan intraperitoneal kongenital mungkin dapat mengakibatkan obstruksi
c.       Malrotasi kongenital mengakibatkan pendeknya mesenterik, dan kesesluruhan usus dapat mengalami torsi atau volvulus, keadaan ini tidak hanya dapat mengakibatkan obstruksi, tetapi mempercepat timbulnya iskemia dan kematian
d.      Hernia dapat menyebabkan obstruksi pada beberapa pasien, penyebab obstruksi usus adalah multifaktorial. Sebagai contoh : metastase pada usus halus dapat secara langsung menyerang dinding usus. obstruksi mungkin terjadi sebagai akibat tekanan dari luar atau kekusutan usus akibat tumor primer atau deposit metastase.
B.     Patofisiologi
Pada obstruksi mekanik peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian intermitten, dan ahkirnya hilang. Sekitar 6-8 liter cairan diekskresikan kedalam saluran cerna setiap hari. Sebagaian besar cairan diabsorbsi sebelum mendekati kolon. Perubahan patofisiologi utama pada obstruksi usus adalah adanya lumen usus yang tersumbat, ini menjadi tempat perkembangan bakteri sehingga terjadi akumalsi gas dan cairan (70% dari gas yang tertelan). Akumulasi gas dan cairan dapat terjadi dibagian proksimal atau distal usus. Apa bial akumulasi terjadi di daerah distal mengakibatkan terjadi peningkatan tekanan intra abdomen dan intra lumen. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler dan ekstravasasi air dan elektrolit di peritoneal. Dengan peningkatan permeabilitas dan ekstravasasi menimbulkan retensi cairan di usus dan rongga peritonium mengakibatkan terjadi penurunan sirkulasi dan volume darah. Akumulasi gas dan cairan di bagian proksimal mengakibatkan kolapsnya usus sehingga terjadi distensi abdomen. Terjadi penekanan pada vena mesenterika yang mengakibatkan kegagalan oksigenasi dinding usus sehingga aliran darah ke usus menurun, terjadilah iskemia dan nekrotik terjadi peningkatan permeabilitas kapiler dan pelepasan bakteri dan toksin sehingga terjadi perforasi. Dengan adanya peforasi akan menyebabkan bakteri akan masuk ke dalam sirkulasi sehingga terjadi sepsis dan peritonitis.
C.     Klasifikasi
Obstruksi di klasifikasikan atas 2 yaitu :
1.      Obstruksi paralitik (ileus paralitik)
Peristaltik usus di hambat sebagian akibat pengaruh toksin atau trauma yang mempengaruhi kontrol otonom pengerakan usus. Peristaltik tidak efektif, suplai darah tidak terganggu dan kondisi tersebut hingga secara spontan setelah 2samapi 3 hari.
2.      Obstruksi mekanik (ileus obstuksi)
Tedapat obstruksi intralumen atau obtruksi mural oleh tekanan ekstrinsik. Obstruksi mekanik dogolongkan sebagai obstruksi mekanik simpleks (satu tempat obstruksi) dan obstruksi lengkap tertutup (paling sedikit 2 obstruksi).

D.    Manifestasi klinis
1.      Nyeri tekan pada abdomen
2.      Muntah
3.      Konstipasi (sulit BAB)
4.      Distensi abdomen
5.      Bising usus tenang
6.      Pemeriksaan laboratorium sering kali normal
7.      BAB darah dan lendir tetapi tidak ada feces dan flatus.
E.     Komplikasi
1.      Ketidak seimbangan elektrolit
2.      Asidosis metabolic
3.      Perforasi dan Syok.
F.      Pencegahan
1.      Mengobati penyakit primer dan hindari komsumsi alkohol dan rokok
2.      Makan makanan yang brgizi dan berserat
3.      Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
G.    Penatalaksanaan
1.      Puasa
2.      Selang Nasogastrik harus dipasang, untuk dekompresi usus, mengurangi muntah, dan mencegah aspirasi
3.      Cairan parenteral dengan elektrolit, untuk perbaiakan keadaan umum
4.      Intervensi bedah, dilakukan apa bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ vital berfungsi secara memuaskan
5.      Analgetik
6.      Terapi oksigen.
Patway
Predisposisi sistemik, meliputi : sepsis, obat-                          Predisposisi pascaoperasi
obatan, gangguan elektrolit dan metabolik,                                   bedah abdominal
infarkmiokard, pneumonia, trauma, biller
dan ginjal kolik, cedera kepala, dan prosedur                                        ILEUS
bedah saraf, inflamsi intra abdomen dan
peritonitis, hematona retroperitoneal.                                              Hipomotolitas
                                                                                                (kelumpuhan) intestinal
            Ketidakmampuan               Hilangnya kemampuan               Gangguan gastrointerstinal
                absorpsi air                    interstinal dalam pasase             
                                                              material faces                                    Mual, muntah,
           Penurunan itake                                                                              Kembung, anoreksia
                  cairan                                      Konstipsi
 


          Penurunan volume              kekurangan volume cairan
            cairan intra sel

              Resiko syok                          Kehilangan cairan                                Asupan nutrisi
            (hipovolemik)                            dan elektrolit                                      tidak adekuat

                                                        Resiko ketidak-                     Ketidakseimbangan nutrisi
                                                 seimbangan elektrolit                    kurang dari kebuttuhan


        Respons psikologis              Respons lokal saraf
  misintrepretasi perawatan          terhadap inflamasi
 perawatan dan pengobatan
                                                     Distensi abdomen
 Kecemasan pemenuhan
   kebutuhan informasi                                    Nyeri

            Ansietas






ASUHAN KEPERAWATAN (TEORI)
Asuhan keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapakan dalam praktek keperawatan. Hal ini biasa disebut sebagai suatu pendekatan problem solving yang memerlukan ilmu teknik dan keterampilan interversonal dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien.
A.    Pengkajian
Pengkajian adalah langkah pertama dari proses keperawatan melalui kegiatan pengumpulan data atau prolehan data yang akurat dari pasien guna mengetahui berbagai permasalahan yang ada.
Adapun pengkajian yang dilakuakan  pada pasien ileus obstruksi yaitu :
1.         Rasa nyaman/nyeri
2.         Nutrisi dan cairan
3.         Personal hygiene/kebersihan perorangan
4.         Aktivitas dan latihan
5.         Eliminasi
6.         Oksigenasi
7.         Tidur dan istirahat
8.         Pencegahan terhadap bahaya
9.         Keamanan
10.     Neurosensori
11.     Keseimbangan dan peningkatan hubungan psiko,spiritual serta interaksi sosial.
B.     Diagnosa keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada masalah/penyakit ileus obstruksi yaitu antara lain :
1.         Kekurangan volume cairan
2.         Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
3.         Nyeri akut
4.         Resiko syok (hipovolemik)
5.         Resiko kekurangan elektrolit
6.         Konstipasi
7.         Ansietas.
C.     Intervensi
1.      Kekurangan volume cairan
Tujuan       : Tidak ada tanda-tanda kekurangan cairan (dehidrasi)
Intervensi  :
a.       Kaji tingkat kesulitan klien saat minum
b.      Kaji tugor kulit dan mukosa mulut
c.       Anjurkan klien untuk banyak mngkomsumsi air sedikitnya 1500 cc/hari
d.      Berikan snack (jus buah dan buah segar)
e.       Observasi tanda-tanda vital (TTV).
2.      Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan       :
Intervensi  :
a.       Kaji tingkat kesulitan klien saat makan
b.      Berikan makanan dalam bentuk hangat
c.       Berikan makan yang berpariasi
d.      Berikan makanan dalam porsi sedikit tetapi sering
e.       Timbang berat badan bila perlu
f.       Anjurkan klien untuk banyak mengkomsumsi protein dan vitamin C.
3.      Nyeri akut
Tujuan       : Nyeri berkurang/menghilang
Intervensi  :
a.       Kaji tingkat nyeri yang dirasakan klien
b.      Atur posisi klien
c.       Anjurkan klien relakasasi nafas dalam bila timbul nyeri
d.      Observasi tanda-tanda vital (TTV)
e.       Penatalaksanaan pemberian obat analgetik.
4.      Resiko syok (hipovolemik)
Tujuan       : Irama jantung dalam batas yang diharapkan
Intervensi  :
1.      Monitor tanda inadekuat oksigenasi jaringan
2.      Monitor suhu dan pernapasan
3.      Monitor tanda awal syok
4.      Monitor input dan output
5.      Lihat dan pelihara kepatenan jalan nafas
5.      Resiko ketidak seimbangan elektrolit
Tujuan       : Tekanan darah dalam rentang yang diharapakan (normal)
Intervensi  :
1.      Pertahankan intake dan output yang keluar
2.      Monitor ststus hidrasi
3.      Monitor status nutrisi
4.      Kolaborasi pemberian cairan IV
5.      Observasi tanda-tanda vital (TTV)
6.      Konstipasi
Tujuan       :
Intervensi  :
a.       Kji tingkat kesulitan klien saat BAB
b.      Monitor tanda dan gejala konstipasi
c.       Anjurkan klien untuk bnanyak mnkomsumsi cairan
d.      Anjurkan klien untuk banyak mengkomsumsi buah seperti pisang dan pepaya
e.       Penatalaksanaan pemberian obat dulkolaks bila perlu.
7.      Ansietas
Tujuan       : Tidak ada tanda-tanda kecemasan
Intervensi  :
a.       Kaji tingkat kecemasan klien
b.      Berikan suport dan motivasi klien
c.       Ciptakan lingkungan/suasana yang nyaman
d.      Jelaskan mengenai tujuan dan prosedur tindakan keperawatan
e.       Observasi tanda-tanda vital (TTV).











PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A.    Identitas
Nama                           : Tn. B
Umur                           : 47 tahun
Pendidikan                  : SMP
Pekerjaan                     : Petani
Suku                            : Jawa
Agama                         : Islam
Status                          : Belum kawin
Alamat                         : Bone-bone
Ruang rawat                : Melati (interna)
NRM                           : 17.36.03
Tgl/jam masuk             : 21/02/2017 (16:00)
Tgl/jam pengkajian      : 21/02/2017 (17:00)
Diagnosa masuk          : Ileus obstruksi
Cara masuk                  : Rostur/kursi roda
Kiriman dari                : -
Pindahan dari              : UGD
B.     Riwayat kesehatan
1.      Keluhan utama      : Nyeri abdomen
2.      Riwayat kesehatan sekarang
Klien masuk di ruangan melati pada tanggal 21 februari 2017 dengan keluhan nyeri pada daerah abdomen, pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan nyeri pada abdomen disertai rasa mual dan muntah, klien mengatakan nyerinya seperti di tusuk-tusuk pada daerah abdomen, nyeri di rasakan menetap pada daerah abdomen, dengan skala nyeri 7 (nyeri berat). Nyeri di rasakan bertambah pada saat klien banyak bergerak. Klien juga mengatakn sudah 5 hari tidak BAB.
3.      Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan belum pernah diopname sebelumnya dan klien tidak pernah mengidap penyakit apapun.
C.     Keadaan Umum
Pada saat dilakukan pengkajian keadaan umum klien (ku) klien nampak lemah, tingkat kesadaran klien menunjukkan composmentis dengan nilai GCS 15, yaitu: E4 : membuka mata dengan spontan, V5 : bicara dengan biasa, M6 : mengikuti apa yang di inginkan.
D.    Kebutuhan Dasar
1.      Rasa aman dan nyeri
Suhu : 36,70C, klien merasakan nyeri pada abdomen dan nyerinya seperti di tusuk-tusuk, nyeri yang dirasakan adalah nyeri berat dengan skala 7, durasi nyeri biasanya di rasakan menetap, tanda objectif yang dapat di lihat yaitu ekspresi wajah klien nampak meringis dan klien nampak mengerutkan muka. Cara mengatasi nyeri dengan istirahat dan tehnik relaksasi nafas dalam untuk memblok nyeri.
Ø  Masalah keperawatan : Nyeri berat (skala 7)
2.      Nutrisi
Tinggi badan klien 160, berat badan klien 52 kg, kebiasaan makan klien  sebelum sakit adalah sebanyak 3x sehari dengan porsi makan di habiskan dan makanan yang di sukai klien adalah nasi goreng, dan pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan mual dan muntah, klien untuk sementara di puasakan, dan keadaan kondisi gigi nampak bersih, gusi nampak bersih, bibir nampak kering, lidah klien nampak bersih, berat badan klien pada saat pengkajian 48 kg, tanggal pemasangan infus klien pada tanggal 21 februari 2017 jenis cairan yang di berikan pada klien adalah RL terpasang di lengan bagian kiri dengan tetesan 20 tetes/menit.
Ø  Masalah keperawatan : Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
3.      Personal hygiene/kebersihan perorangan
Kebiasaan klien mandi sebelum sakit adalah 2x/hari, kebiasaan mencuci rambut 2x/hari dan kebiasaan gosok gigi pun 2x/hari. Pada saat dilakukan pengkaji kebiasan mandi, mencuci rambut dan menggosok gigi klien masih sama pada saat sebelum sakit yaitu 2x/hari, keadaan kulit kepala klien nampak bersih, kedaan gigi dan mulut nampak bersih, kedaan vulva klien/perianal pun nampak bersih.
Ø  Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
4.      Cairan
Kebiasaan minum klien saat sebelum sakit sekitar 6 gelas/hari, jenis cairan yang dikomsumsi adalah air putih dan teh, pada saat dilakukan pengkaji klien mengatakan untuk sementara di puasakan, klien mengatakan rasa haus, turgor kulit klien nampak elastis, mukosa mulut nampak kering, mata klien nampak cekung, punggung kuku klien berwarna merah muda (CRT kembali dalam 3 detik) dan, tidak ada distensi vena jogularis.
Ø  Masalah keperawatan : Kekurangan volume cairan
5.      Aktivitas dan latihan
Aktivitas luang yang di lakukan klien sebelum sakit bekerja sebagai petani, hobby yang di sukai klien adalah lari sore, dan pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan tidak ada masalah dalam beraktivitas, kekuatan pasien baik dan tidak ada masalah, rentang gerak klien nampak normal, klien tidak susah untuk bergerak, jenis aktivitas yang di bantu keluarga tidak ada karena klien dapat mengerjakan aktivitas secara mandiri.
Ø  Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
6.      Eliminasi
Sebelum sakit klien mengatakan BAB lancar yaitu 1-2x/hari dan BAK klien 3-5x/hari. Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan belum pernah BAB selama 5 hari, dan tidak pernah flatus, nyeri tekan pada bagian abdomen, perut klien nampak kembung, lingkar perut 95 cm. Sedangkan BAK klien nampak normal dan tidak ada masalah.
Ø  Masalah keperawatan : Gangguan pola eliminasi;BAB
7.      Oksigenasi
Sebelum mengalami gangguan pada sistem pencernaan, klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan pernapasan. Setelah dilakukan observasi tanda-tanda vital (TTV) di temukan TD 130/80 mmHg, nadi 84x/menit, dan pernapasan 24x/menit, kemudian klien juga tidak memiliki riwayat penyakit pada sistem pernapasan.
Ø  Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
8.      Istirahat/tidur
Kebiasaan tidur malam klien sebelum sakit yaitu : malam 6-8 jam, dan siang 2-4 jam, pada saat dilakukan pengkajia, klien mengatakan tidurnya tidak berkurang klien mengatakan tidurnya baik dan klien mengatakan tidak ada masalah pada saat istirahat (tidur) malam maupun siang.
Ø  Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
9.      Pencegahan tehadap bahaya
Pada saat dilakukan pengkajian refleks klien tidak ada kelainan, penglihatan klien tidak ada kelainan pada saat melakukan tes visum, pendengaran klien tidak ada kelainan, penciuman klien tidak ada kelainan klien dapat membedakan bau alkohol dan betadine, perabaan klien pun tidak ada kelainan.
Ø  Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
10.  Keamanan
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan, postur tubuh klien nampak baik dan tegak, tidak ada kelainan pada saat klien berjalan, klien mengatakan tidak pernah mendonorkankan ataupun transfusi darah. klien juga mengatakan tidak memiliki penyakit hubungan seksual dan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
Ø  Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
11.  Neurosensori
Pada saat di lakukan pengkajian ukuran pupil atau reflex pupil klien  normal, koordinasi patella KA normal, reflex bisef dan trisef normal, postur  nampak simetris, genggaman tangan klien nampak normal dan klien tidak pernah mengalami kejang dan tidak ada riwat stroke.
Ø  Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.


12.  Hubungan psikologi, spiritual dan interaksi sosial
Pada saat dilakukan pengkajain klien mengatakan hidup sendiri, komunikasi klien nampak baik klien menggunakan bahasa yang mudah di mengerti, sosialisasi klien pun nampak baik, masalah yang berhubungan dengan penyakit atau kondisi psikologi klien saat ini adalah klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya, klien mengatakan apakah penyakitnya masih bisa sembuh dan apakah dirinya akan di operasi?, klien nampak lemah, murung dan gelisah. Spiritual klien baik klien dapat beribadah dengan mandiri dan tanpa bantuan keluarga. dan saat ini spiritual klien tidak ada masalah.
Ø  Masalah keperawatan : Ansietas (kecemasan)
E.     Penyuluhan dan pembelajaran
1.      Bahasa dominan (khusus)
2.      Informasi yang diberikan/disampaikan yaitu :
a.       Pengaturan jam besuk
b.      Hak dan kewajiban klien
c.       Tim/petugas yang merawat
3.      Masalah yang ingin dijelaskan yaitu :
a.       Perawatan diri di rumah sakit
b.      Orientasi spesifik tentang perawat
c.       Obat-obatan yang di berikan.
F.      Terapi obat-obatan yang diberikan
Adapun beberapa terapi obat yang diberikan pada klien dengan masalah/penyakit Ileus Obstruksi yaitu :
1.         Infus RL 20 tetes/menit
2.         Obat-obatan :
Obat
Dosis
Jam
Tujuan
Ceftriaxone
1 gr/IV
12 jam
Antibiotik
Santagesik
1 gr/IV
8 jam
Analgetik
Omeprazole
1 gr/IV
8 jam
Menetralisir asam lambung
Dulcolax sup
2 Tablet
-           
Melunakkan fases

G.    Data pemeriksaan penunjang (diagnostik/laboratorium)
1.         Pemeriksaan Laboratorium
a.       WBC              : 11.28 [10^3/uL]
b.      RBC               : 5.24 [10^6/uL]
c.       HGB              : 15.7 [g/dL]
d.      HCT               : 45.3 [%]
e.       MCV              : 86.5 [fL]
f.       MCH              : 30.0 [pg]
g.      MCHC           : 34.7 [g/dL]
h.      PLT                : 171 [10^3/uL].
Lain-lain :
-       Glukose darah sewaktu    : 96 mg/dL
-       Ureum darah                    : 33.0 mg/dL
-       Kreatinin darah                : 0.9 mg/dL
-       SGOT                               : 15 mg/dL
-       SGPT                                : 27 mg/dL.
2.         Pemeriksaan Radiologi
a.       Foto USG abdomen (20 Februari 2017)
-  Hepar          : Ukura/echo texture parenkim normal, ductus bilier dan vaskuler normal, tidak tampak massa
-  Lien :           : Ukuran/echo textur parenkim normal, vaskuler normal, tidak tampak massa
-  Kandung empedu   : Ukuran normal, dinding tidak menebal, tidak tampak echo batu/massa
-  Pankreas      : Ukuran/echo normal, ductus pancreaticus normal, tidak tampak massa
-  Ginjal          : Ukuran/echo kortikomeduller normal, tidak tampak dilatasi PCS/echo batu
-  Buli-buli      : Dinding tidak menebal, mukosa reguler, tidak tampak batu/massa
-  Reg. nt. burney : Tidak tampak kelainan
-  Tampak dilatasi colon dengan stasis cairan
-  Tampak pula echo cairan bebaspada cavum peritoneum
Kesan :
-        Dilatasi ringan colon (obstruksi partial)
-        Ascites
b.      Foto BNO tegak :
-  Tidak tampak densitas batu radioopaque pada lintasan traktus urinarius
-  Dampak dilatasi loop usus halus disertai gambaran air fluid level bertingkat
-  Preperitoneal fat line intak, psoas line tidak tervisualitas
-  Tulang-tulang intak
Kesan :
-       Ileus obstruksi (small bowel)

















Genogram 3 generasi
                                    X                     X                                 X                     X





                                 X                                    X                                                        
                                                                                                           
                                                X                                                         X




                                                  60          57         55         51        
                                                                                                           
                                                                                                        47
                        Ket :
                                                : Laki - laki     
                                                : Perempuan
                                      ?        : Umur tidak diketahuai
                                      X       : Meninggal
                                                : Garis keturunan
                                                : Klien
                               ..............   : Tinggal serumah
            Kesimpulan :
G1 : Kakek dan nenek dari ibu dan ayah klien sudah meninggal dunia karena factor usia
G2 : Ayah dan ibu klien sudah meninggal dunia karena factor usia
G3 : Klien anak ke-5 (terakhir) dari 5 bersaudara, dan sekarang klien di rawat di rumah sakit dengan masalah ileus obstruksi di ruangan melati (interna) RSUD Andi Djemma Masamba.
















ASUHAN KEPERAWATAN NANDA NIC-NOC
A.    DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
·      Klien mengatakan nyeri pada abdomen
·      Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
·      Klien mengatakan tidak pernah BAB selama 5 hari
·      Klien mengatakan tidak pernah flatus
·      Klien mengatakan mual dan muntah
·      Klien mengatakan untuk sementara di puasakan
·      Klien mengatakan rasa haus
·      Klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
·      Klien mengatakan apakah penyakitnya masih bisa sembuh
·      Klien mengatakan apakah dirinya akan di operasi
·      Ku lemah
·      Ekspresi wajah nampak meringis
·      Klien nampak mengerutkan muka
·      Nyeri tekan pada bagian abdomen
·      Perut klien nampak kembung
·      Lingkar perut 95 cm
·      Bibir nampak kering
·      Terpasang infus RL 20 tts/menit
·      Berat badan 48 kg
·      Mukosa mulut nampak kering
·      Mata klien nampak cekung
·      Klien nampak murung
·      Klien nampak gelisah
·      Observasi tanda-tanda vital (TTV)
-          TD : 130/80 mmHg
-          N   : 84x/menit
-          P    : 24X/menit
-          S    : 36.70C








B.     ANALISA DATA
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.
DS :
·      Klien mengatakan nyeri pada abdomen
·      Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
DO :
·      Ku lemah
·      Ekspresi wajah nampak meringis
·      Klien nampak mengerutkan muka
·      Observasi tanda-tanda vital (TTV) :
TD : 130/80 mmHg
 N   : 84x/menit
 P   : 24x/menit.
 S    :36,70C
     
Predisposisi pasca operatif/bedah abdominal

Ileus

Hipomotolitas (kelumpuhan) intestinal

Respons lokal syaraf terhadap inflamasi

Distensi abdomen

Nyeri
Domain : 12 kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan fisik
00132 : Nyeri akut
2.
DS :
·      Klien mengatakan belum pernah BAB selama 5 hari
·      Klien mengatakan tidak pernah flatus
DO :
·      Ku lemah
·      Nyeri tekan pada abdomen
·      Perut klien nampak kembung
·      Lingkar perut klien 95 cm
·      Observasi tanda-tanda vital (TTV) :
TD : 130/80 mmHg
N   : 84x/menit
P    : 24x/menit
S    : 36,70C
    
Inflamasi intraabdomen

Ileus

Hipomotolitas (kelumpuhan) intestinal

Hilangnya kemampuan intertinal dalam pasase material fases


Gangguan eliminasi BAB

Konstipasi



Domain 3 : Eliminasi dan pertukaran
Kelas 2 : Fungsi gastrointertinal
00011 : Konstipasi

3.
·      Klien mengatakan mual dan muntah
·      Klien mengatakan untuk sementara di puasakan
DO :
·      Ku lemah
·      Bibir nampak kering
·      Berat badan 48 kg
·      Infus RL 20 tts/menit

Gangguan gastrointertinal

Mual dan muntah

Kelumpuhan anoreksia

Asupan nutrisi tidak ade kuat

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Makan
00002 : Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
4.
DS :
·      Klien mengatakan untuk sementara di puasakan
·      Klien mengatakan rasa haus
DO :
·      Ku lemah
·      Mukosa mulut nampak kering
·      Mata klien nampak cekung
·      Observasi tanda-tanda vital (TTV) :
TD : 130/80 mmHg
N   : 84x/menit
P    : 24x/menit.
S    : 36,70C
    
Gaangguan elektrolit dan metabolik

Ileus

HipomotilitaS (kelumpuhan) intestinal

Ketidakmampuan absorbsi air
 


Penurunan intake cairan

Defisit volume cairan

Domain 2 : Nutrisi
Kelas 5 : Hidrasi
00027 : Kekurangan  volume cairan
5.
DS :
·      Klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
·      Klien mengatakan apakah penyakitnya masih bisa sembuh
·      Klien mengatakan apakah dirinya akan di operasi
DO :
·      Ku lemah
·      Klien nampak murung
·      Klien nampak gelisah
·      Observasi tanda-tanda vital (TTV) :
TD : 130/80 mmHg
N   : 84x/menit
P    : 24x/menit.
S    : 36,70C
   
Respons psikologis

Misintrepretasi perawatan dan pengobatan

Kecemasan pemenuhan kebutuhan informasi

Merupakan stess bagi klien dan keluarga

Ansietas
Domain 9 : koping/toleransi stress
Kelas 2 : Respons koping
00146 : Ansietas (kecemasan)




C.     DIAGNOSA KEPERAWATAN

NDX
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL DI TEMUKAN
TANGGAL TERATASI

1.

Nyeri akut

22 februari 2017


-           

2
.

Konstipasi

22 februari 2017

-           

3.


Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

24 februari 2017

-           

4.


Kekurangan Volume cairan

24 februari 2017

-           

5.


Ansietas

24 februari 2017

-           











D.    RENCANA KEPERAWATAN
NDX
DIAGNOSA
NOC
NIC
1.
Nyeri akut
Ø Defenisi :
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangakan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial atau di gambarkan dalam hal sedemikian rupa
Ø Kriteria :
1.      Ku lemah
2.      Perubahan selera makan
3.      Perubahan tanda-tanda vital
4.      Ekspresi wajah nampak meringis
5.      Mengerutkan muka
6.      Melaporkankan adanya nyeri
Ø Faktor penyebab :
1.    Agen cedera (mis ; Biologis, zat kimia, fisik, dan psikologis
Ø Pain level
Ø Pain control
Ø Comfort level
Kriteria hasil :
1.    Mampu mengontrol nyeri
2.    Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3.    Mampu mengenali nyeri
4.    Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.
Domain : 12 kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan fisik
00132 : Nyeri akut

1.    Kaji tingkat nyeri yang dirasakan klien
2.    Berikan poosisi ysng nyaman
3.    Ajarkan klien relaksasi nafas dalam bila timbul nyeri
4.    Lakukan masase pada bagian abdomen mengikuti arah usus halus dengan menggunakan teknik mengusap
5.    Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
6.    Observasi tanda-tanda vital (TTV)
2.
Konstipasi
Ø Defenisi :
Konstipasi adalah penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai kesulitan atau pengeluaran fases yang kering, keras, dan banyak.
Ø Kriteria :
1.      Ku lemah
2.      nyeri abdomen
3.      nyeri tekan pada abdomen
4.      Abdomen terasa kembung
5.      Abdomen teraba keras
Ø Faktor penyebab :
1.      Kelemahan otot abdomen
2.      Ketidak seimbangan elektrolit
3.      Gangguan neurologist.
Ø Bowel elimination hydration
Kriteria hasil :
1.      Mempertahankan bentuk feses
2.      Lunak setiap 1-3 hari
3.      Bebas dari ketidaknyamanan dan konstripasi
4.      Mengidentifikasi indikator untuk mencegah konstipasi
5.      feses lunak dan berbentuk.
Domain 3 : Eliminasi dan pertukaran
Kelas 2 : Fungsi gastrointertinal
00011 : konstipasi

1.    Kji tingkat kesulitan klien saat BAB
2.    Monitor tanda dan gejala konstipasi
3.    Anjurkan klien untuk bnanyak mnkomsumsi cairan
4.    Anjurkan klien untuk banyak mengkomsumsi buah seperti pisang dan pepaya
5.    Penatalaksanaan pemberian obat dulkolaks bila perlu.
3.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Ø Defenisi :
Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Ø Kriteria :
1.      Kurang makan
2.      Tidak nafsu makan
3.      Porsi m,akan tidak dihabiskan
4.      Mual dan muntah
5.      Sukar untuk menelan
Ø Faktor penyebab :
1.      Ketidak mampuan untuk mngabsorbsi nutrisi
2.      Ketidak mampuan mencerna makanan
3.      Ketidak mampuan menelan makanan.
Ø Nutritional status
Ø Nutritional status : food and fruid
Ø Intake
Ø Nutritional status : nutrient intake
Ø weigh control
Kriteria hasil :
1.      Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
2.      Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
3.      Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
4.      Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
5.      Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
6.      Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti.
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Makan
00002 : Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

1.    Kaji tingkat kesulitan klien saat makan
2.    Berikan makanan dalam bentuk hangat
3.    Berikan makan yang berpariasi
4.    Berikan makanan dalam porsi sedikit tetapi sering
5.    Timbang berat badan bila perlu
6.    Anjurkan klien untuk banyak mengkomsumsi protein dan vitamin C.
4.
Kekurangan volume cairan
Ø Defenisi :
Penurunan cairan intravaskuler,intertisial, dan intraseluler ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saat tanpa perubahan pada nutrium.
Ø Kriteria :
1.      Penurunan berat badan
2.      Ku lemah
3.      Haus
4.      Kulit kering
5.      membran mukosa kering
Ø Faktor penyebab :
1.      Kehilangan cairan aktif
2.      Kegagalan mekanisme regulasi.
Ø Fruid balance
Ø Hydration
Ø Nutritional stratus : food and fruid
Ø Intake
Kriteria hasil :
1.      Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan berat badan, BJ normal, dan HT NORMAL
2.      Tanda-tanda vital (TTV) dalam batas normal
3.      Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
4.      Elastis tugor kulitbaik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 5 : Hidrasi
00027 : Kekurangan  volume cairan

1.     Kaji tingkat kesulitan klien saat minum
2.    Kaji tugor kulit dan mukosa mulut
3.    Anjurkan klien untuk banyak mngkomsumsi air sedikitnya 1500 cc/hari
4.    Berikan snack (jus buah dan buah segar)
5.    Observasi tanda-tanda vital (TTV).
5.
Ansietas (kecemasan)
Ø Defenisi :
Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran yang samar disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh seseorang/individu), perasaan takut yang di sebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini memperingatkan individu akan adanya dan mampukah individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Ø Kriteria :
1.      Ku lemah
2.      Gelisah
3.      Ketakutan
4.      Sering kali murung
5.      Sering bertanya-tanya
6.      Khawatir
7.      wajah tegang
Ø Faktor penyebab :
1.      Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, dan status peran)
2.      Kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Ø Anxiety self-control
Ø Anxiety level
Ø coping
Kriteria hasil :
1.         Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
2.         Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukan tehnik untuk mengontrol cemas
3.         Observasi tanda-tanda vital (TTV) dalam batas normal
4.         Postur tubuh, ekspresi wajah, dan tingkat aktivitas menunjukan berkurangnya kecemasan
Domain 9 : koping/toleransi stress
Kelas 2 : Respons koping
00146 : Ansietas (kecemasan)

1.    Kaji tingkat kecemasan klien
2.    Gunakan pendekatan yang menyenangkan
3.    Berikan suport dan motivasi klien
4.    Dorong spiritual klien (untuk mendekatkan diri pada yang kuasa)
5.    Jelaskan mengenai tujuan dan prosedur yang di berikan
6.    Observasi tanda-tanda vital (TTV)
















E.     TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI DAN PERKEMBANGAN)
Hari pertama : I

NDX

TANGGAL

JAM
IMPLEMENTASI DAN HASIL
EVALUASI (SOAP)
1.
24/02/2017
08.30





08.45




09.00




09.15






09.30




09.45
1.    Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien
Hasilnya :
-       Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
2.    Memberikan poosisi ysng nyaman
Hasilnya :
-       Diberikan posisi semi fowler
3.    Mengajarkan klien relaksasi nafas dalam bila timbul nyeri
Hasilnya :
-       Nyeri tidak berkurang
4.    Melakukan masase pada bagian abdomen mengikuti arah usus halus dengan menggunakan teknik mengusap
Hasilnya :
-      Klien nampak meringis
5.    Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
Hasilnya :
-       Diberikan santagesik 1 gr/IV/8 jam
6.    Observasi tanda-tanda
7.     vital (TTV)
Hasilnya :
-       TD : 130/80 mmHg
-       N : 84x/menit
-       S : 36,50C
-       P : 24x/menit.
1.                   
Domain : 12 kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan fisik
00132 : Nyeri akut

S :
-  Klien mengatakan nyeri pada abdomen bagian bawah (skala 7)
O :
-  Ku lemah
-  Ekspresi wajah nampak meringis
-  Observasi tanda-tanda vital (TTV) :
-       TD : 130/80 mmHg
-       N: 84x/menit
-       S : 36,50C
-       P :24x/menit.
A :
-  Masalah belum teratasi
P :

-  Intervensi di lanjutkan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
2.
24/02/2017
10.10






10.30




10.45





11.00






11.20
1.    Mengkaji tingkat kesulitan klien saat BAB
Hasilnya :
-   Klien mengatan tidak bisa BAB
-   Nyeri tekan pada abdomen (kembung)
2.    Memonitor tanda dan gejala konstipasi
Hasilnya :
-   Abdomen klien nampak kembung
3.    Menganjurkan klien untuk bnanyak mnkomsumsi cairan
Hasilnya :
-   Klien mengatakan mual apa bila minum
4.    Menganjurkan klien untuk banyak mengkomsumsi buah seperti pisang dan pepaya
Hasilnya :
-   Klien belum mengkomsumsi buah
5.     Penatalaksanaan pemberian obat dulkolaks bila perlu
Hasilnya :
-   Belum diberikan obat dulkolaks
Domain 3 : Eliminasi dan pertukaran
Kelas 2 : Fungsi gastrointertinal
00011 : Konstipasi

S :
-  Klien mengatakan tidak pernah BAB
-  Klien mengatakan nyeri tekan pada abdomen (kembung)
O :
-  Ku lemah
-  Abdomen nampak kembung
A :
-  Masalah belum teratasi
P :
-  Intervensi di lanjutkan 1, 2, 3, 4. dan 5.

3.
24/02/2017
12.15




12.35





12.50



13.05





13.20



13.40
1.    Mengkaji tingkat kesulitan klien saat makan
Hasilnya :
-   Klien mengatakan mual apa bila makan
2.    Memberikan makanan dalam bentuk hangat
Hasilnya :
-   Klien tdk dapat mencerna makanan dengan baik
3.    Memberikan makan yang berpariasi
Hasilnya :
-   Klien tidak nafsu makan
4.    Memberikan makanan dalam porsi sedikit tetapi sering
Hasilnya :
-   Porsi yang diberikan tidak dihabiskan
5.    Menimbang berat badan bila perlu
Hasilnya :
-   Berat badan 50 kg
6.    Menganjurkan klien untuk banyak mengkomsumsi protein dan vitamin C
Hasilnya :
-   Klien belum mengkomsumsi vitamin C.
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Makan
00002 : Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

S :
-  Klien mengatakan mual apa bila makan
O :
-  Ku lemah
-  Klien tidak nafsu makan
-  Porsi makan tidak dihabiskan
A :
-  Masalah belum teratasi
P :
-  Intervensi di lanjutkan 1, 2, 3, 4, dan 5.
4.
24/02/2017
14.00




14.20




14.40






14.45




15.00







1.     Mengkaji tingkat kesulitan klien saat minum
Hasilnya :
-   Klien mengatakan mual ketika minum
2.    Mengkaji tugor kulit dan mukosa mulut
Hasilnya :
-   Mukosa mulut nampak kering
3.    Menganjurkan klien untuk banyak mngkomsumsi air sedikitnya 1500 cc/hari
Hasilnya :
-   Klien belum mengkomsumsi bnayak air
4.    Memberikan snack (jus buah dan buah segar)
Hasilnya :
-   Klien tidak selera minum jus dan bauh
5.    Mengobservasi tanda-tanda vital (TTV).
Hasilnya :
-       TD : 130/80 mmHg
-       N : 84x/menit
-       S : 36,50C
-       P : 24x/menit.
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 5 : Hidrasi
00027 : Kekurangan  volume cairan

S :
-  Klien mengatakan mual ketika minum
O :
-  Ku lemah
-  Mukosa mulut nampak kering
-  Observasi tanda-tanda vital (TTV) :
-       TD : 130/80 mmHg
-       N :84x/menit
-       S : 36,50C
-       P :24x/menit.
A :
-  Masalah belum teratasi
P :
-  Intervensi di lanjutkan 1, 2, 3, 4, dan 5.
5.
24/02/2017
15.20








15.40




16.00



16.15






16.25





16.35
1.    Mengkaji tingkat kecemasan klien
Hasilnya :
-   Klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
-   Klien nmengtakan akankah dirinya segera sembuh
2.    Menggunakan pendekatan yang menyenangkan
Hasilnya :
-   Klien nampak merenung dan acuh tak acuh
3.    Memberikan suport dan motivasi klien
Hasilnya :
-   Klien tidak merespon
4.    Mendorong spiritual klien (untuk mendekatkan diri pada yang kuasa)
Hasilnya :
-   Klien nampak bersedih dan tidak menerima kondisinya
5.    Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur yang di berikan
Hasilnya :
-   Klien tidak mengerti apa yang dikatakan perawat
6.    Mengobservasi tanda-tanda vital (TTV)
Hasilnya :
-       TD : 130/80 mmHg
-       N : 84x/menit
-       S : 36,50C
-     P : 24x/menit.
Domain 9 : koping/toleransi stress
Kelas 2 : Respons koping
00146 : Ansietas (kecemasan)

S :
-  Klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
-  Klien mengatakan akankah dirinya segera sembuh
O :
-  Ku lemah
-  Klien tidak merespon
-  Klien tidak mengerti dan tidak menerima kondisinya
-  Observasi tanda-tanda Vital (TTV) :
-       TD : 130/80 mmHg
-       N :84x/menit
-       S : 36,50C
-       P :24x/menit
A :
-  Masalah belum teratasi
P :
-  Intervensi di lanjutkan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6





















F.      TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI DAN PERKEMBANGAN)
Hari kedua : II

NDX

TANGGAL

JAM
IMPLEMENTASI DAN HASIL
EVALUASI (SOAP)
1.
25/02/2017
08.30





08.45




09.00




09.15






09.30




09.45
1.    Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien
Hasilnya :
-       Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
2.    Memberikan poosisi ysng nyaman
Hasilnya :
-       Diberikan posisi semi fowler
3.    Mengajarkan klien relaksasi nafas dalam bila timbul nyeri
Hasilnya :
-       Nyeri berkurang
4.    Melakukan masase pada bagian abdomen mengikuti arah usus halus dengan menggunakan teknik mengusap
Hasilnya :
-      Klien masih nampak meringis
5.    Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
Hasilnya :
-       Diberikan santagesik 1 gr/IV/8 jam
6.    Observasi tanda-tanda vital (TTV)
Hasilnya :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N : 80x/menit
-       S : 36,30C
-       P : 20x/menit.
2.                   
Domain : 12 kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan fisik
00132 : Nyeri akut

S :
-  Klien mengatakan nyeri sudah berkurang (skala 5)
O :
-  Ku lemah
-  Ekspresi wajah masih nampak meringis
-  Observasi tanda-tanda vital (TTV) :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N: 80x/menit
-       S : 36,30C
-       P :20x/menit.
A :
-  Nyeri masih di rasakan
P :
-  Intervensi di Pertahankan 1, 2, 3, 5, dan 6.
2.
25/02/2017
10.10







10.30




10.45






11.00







11.20
1.    Mengkaji tingkat kesulitan klien saat BAB
Hasilnya :
-   Klien mengatan masih tidak bisa BAB
-   Nyeri tekan pada abdomen (masih kembung)
2.     Memonitor tanda dan gejala konstipasi
Hasilnya :
-   Abdomen klien nampak kembung
3.    Menganjurkan klien untuk bnanyak mnkomsumsi cairan
Hasilnya :
-   Klien mengatakan sudah dapat minum dengan baik
4.    Menganjurkan klien untuk banyak mengkomsumsi buah seperti pisang dan pepaya
Hasilnya :
-   Klien sudah mengkomsumsi buah pisang dan pepaya
5.     Penatalaksanaan pemberian obat dulkolaks bila perlu
Hasilnya :
-   Belum diberikan obat dulkolaks
Domain 3 : Eliminasi dan pertukaran
Kelas 2 : Fungsi gastrointertinal
00011 : Konstipasi

S :
-  Klien mengatakan tidak pernah BAB
-  Klien mengatakan nyeri tekan pada abdomen (kembung)
O :
-  Ku lemah
-  Abdomen nampak kembung
A :
-  Masalah belum teratasi
P :
-  Intervensi di lanjutkan 1, 2, dan 5.

3.
25/02/2017
12.15





12.35




12.50



13.05





13.20



13.40
1.    Mengkaji tingkat kesulitan klien saat makan
Hasilnya :
-   Klien mengatakan sudah dapat makan dengan baik
2.    Memberikan makanan dalam bentuk hangat
Hasilnya :
-   Klien dapat mencerna makanan dengan baik
3.    Memberikan makan yang berpariasi
Hasilnya :
-   Klien nafsu makan
4.    Memberikan makanan dalam porsi sedikit tetapi sering
Hasilnya :
-   Porsi yang diberikan dihabiskan
5.    Menimbang berat badan bila perlu
Hasilnya :
-   Berat badan 50 kg
6.    Menganjurkan klien untuk banyak mengkomsumsi protein dan vitamin C
Hasilnya :
-   Klien banyak mengkomsumsi vitamin C.
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Makan
00002 : Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

S :
-  Klien mengatakan sudah dapat makan dengan baik
O :
-  Ku baik
-  Klien nafsu makan
-  Berat badan 50 kg
-  Porsi makan dihabiskan
A :
-  Masalah teratasi
P :
-  Intervensi di pertahankan.
4.
25/02/2017
14.00




14.20




14.40





14.45




15.00







1.    Mengkaji tingkat kesulitan klien saat minum
Hasilnya :
-   Klien minum sudah baik atau lancar
2.    Mengkaji tugor kulit dan mukosa mulut
Hasilnya :
-   Mukosa mulut nampak lembab
3.    Menganjurkan klien untuk banyak mngkomsumsi air sedikitnya 1500 cc/hari
Hasilnya :
-   Klien mengkomsumsi bnayak air 3-4 gelas/hari
4.    Memberikan snack (jus buah dan buah segar)
Hasilnya :
-   Klien selera minum jus dan bauh
5.    Mengobservasi tanda-tanda vital (TTV).
Hasilnya :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N : 80x/menit
-       S : 36,30C
-       P : 20x/menit.
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 5 : Hidrasi
00027 : Kekurangan  volume cairan

S :
-  Klien mengatakan minumnya sudah baik atau lanacar
O :
-  Ku baik
-  Mukosa mulut nampak lembab
-  Observasi tanda-tanda vital (TTV) :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N :80x/menit
-       S : 36,30C
-       P :20x/menit.
A :
-  Masalah teratasi
P :
-  Intervensi di pertahankan
5.
25/02/2017
15.20





15.40



16.00



16.15




16.25





16.35
1.    Mengkaji tingkat kecemasan klien
Hasilnya :
-   Klien sudah tidak bertanya tentang penyakitnya
2.    Menggunakan pendekatan yang menyenangkan
Hasilnya :
-   Klien dapat bekerja sama
3.    Memberikan suport dan motivasi klien
Hasilnya :
-   Klien sudah merespon
4.    Mendorong spiritual klien
Hasilnya :
-   Klien banyak berdoa
5.    Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur yang di berikan
Hasilnya :
-   Klien mengerti apa yang dikatakan perawat
6.    Mengobservasi tanda-tanda vital (TTV)
Hasilnya :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N : 80x/menit
-       S : 36,30C
-     P : 20x/menit.
Domain 9 : koping/toleransi stress
Kelas 2 : Respons koping
00146 : Ansietas (kecemasan)

S :
-  Klien sudah tidak bertanya tentang penyakitnya
O :
-  Ku baik
-  Klien sudah merespon
-  Observasi tanda-tanda Vital (TTV) :
-       TD : 132/80 mmHg
-       N :80x/menit
-       S : 36,30C
-       P :20x/menit
A :
-  Masalah teratasi
P :
-  Intervensi di pertahankan

G.    TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI DAN PERKEMBANGAN)
Hari ketiga : III

NDX

TANGGAL

JAM
IMPLEMENTASI DAN HASIL
EVALUASI (SOAP)
1.
26/02/2017
08.30




08.45




09.00




09.15






09.30




09.45
1.    Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien
Hasilnya :
-       Klien mengatakan nyeri berkurang
2.    Memberikan poosisi ysng nyaman
Hasilnya :
-       Diberikan posisi semi fowler
3.    Mengajarkan klien relaksasi nafas dalam bila timbul nyeri
Hasilnya :
-       Nyeri berkurang
4.    Melakukan masase pada bagian abdomen mengikuti arah usus halus dengan menggunakan teknik mengusap
Hasilnya :
-      Klien nampak tenang
5.    Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
Hasilnya :
-       Diberikan santagesik 1 gr/IV/8 jam
6.    Observasi tanda-tanda vital (TTV)
Hasilnya :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N : 80x/menit
-       S : 36,10C
-       P : 20x/menit.
3.                   
Domain : 12 kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan fisik
00132 : Nyeri akut

S :
-  Klien mengatakan nyeri berkurang (skala 3)
O :
-  Ku baik
-  Ekspresi wajah nampak ceria
-  Observasi tanda-tanda vital (TTV) :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N: 80x/menit
-       S : 36,10C
-       P :20x/menit.
A :
-  Masalah teratasi
P :
-  Intervensi di pertahankan.
2.
24/02/2017
10.10




10.30




10.45





11.00






11.20
1.    Mengkaji tingkat kesulitan klien saat BAB
Hasilnya :
-   Klien mengatan sudah dapat BAB
2.    Memonitor tanda dan gejala konstipasi
Hasilnya :
-   Abdomen klien tidak nampak kembung
3.    Menganjurkan klien untuk bnanyak mengkomsumsi cairan
Hasilnya :
-   Klien banyak komsumsi air
4.    Menganjurkan klien untuk banyak mengkomsumsi buah seperti pisang dan pepaya
Hasilnya :
-   Klien mengkomsumsi pepya dan pisang
5.     Penatalaksanaan pemberian obat dulkolaks bila perlu
Hasilnya :
-   Diberikan obat dulkolaks 2 tablet
Domain 3 : Eliminasi dan pertukaran
Kelas 2 : Fungsi gastrointertinal
00011 : Konstipasi

S :
-  Klien mengatakan  sudah dapat BAB
O :
-  Ku baik
-  Abdomen tidak nampak kembung
A :
-  Masalah teratasi
P :
-  Intervensi di pertahankan.

3.
24/02/2017
12.15




12.35




12.50



13.05





13.20



13.40
1.    Mengkaji tingkat kesulitan klien saat makan
Hasilnya :
-   Klien mengatakan makannya lancar
2.    Memberikan makanan dalam bentuk hangat
Hasilnya :
-   Klien dapat mencerna makanan dengan baik
3.    Memberikan makan yang berpariasi
Hasilnya :
-   Klien nafsu makan
4.    Memberikan makanan dalam porsi sedikit tetapi sering
Hasilnya :
-   Porsi diberikan tidak dihabiskan
5.    Menimbang berat badan bila perlu
Hasilnya :
-   Berat badan 52 kg
6.    Menganjurkan klien untuk banyak mengkomsumsi protein dan vitamin C
Hasilnya :
-   Klien banyak mengkomsumsi vitamin C.
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Makan
00002 : Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

S :
-  Klien mengatakan makannya lancar
O :
-  Ku baik
-  Klien nafsu makan
-  Porsi makan dihabiskan
A :
-  Masalah teratasi
P :
-  Intervensi di pertahankan.
4.
24/02/2017
14.00




14.20




14.40






14.45




15.00







1.    Mengkaji tingkat kesulitan klien saat minum
Hasilnya :
-   Klien mengatakan minumnya lancar
2.    Mengkaji tugor kulit dan mukosa mulut
Hasilnya :
-   Mukosa mulut nampak lembab
3.    Menganjurkan klien untuk banyak mngkomsumsi air sedikitnya 1500 cc/hari
Hasilnya :
-   Klien bnayak mengkomsumsi air (3-5 gelas/hari)
4.    Memberikan snack (jus buah dan buah segar)
Hasilnya :
-   Klien banyak makan buah
5.    Mengobservasi tanda-tanda vital (TTV).
Hasilnya :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N : 80x/menit
-       S : 36,10C
-       P : 20x/menit.
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 5 : Hidrasi
00027 : Kekurangan  volume cairan

S :
-  Klien mengatakan minumnya lancar
O :
-  Ku baik
-  Mukosa mulut nampak lembab
-  Observasi tanda-tanda vital (TTV) :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N :80x/menit
-       S : 36,10C
-       P :20x/menit.
A :
-  Masalah teratasi
P :
-  Intervensi di pertahankan.
5.
24/02/2017
15.20





15.40




16.00



16.15




16.25





16.35
1.    Mengkaji tingkat kecemasan klien
Hasilnya :
-   Klien sudah tidak bertanya-tanya tentang penyakitnya
2.    Menggunakan pendekatan yang menyenangkan
Hasilnya :
-   Klien nampak tenang dan ceria
3.    Memberikan suport dan motivasi klien
Hasilnya :
-   Klien merespon
4.    Mendorong spiritual klien (untuk mendekatkan diri pada yang kuasa)
Hasilnya :
-   Klien banyak berdoa
5.    Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur yang di berikan
Hasilnya :
-   Klien mengerti apa yang dikatakan perawat
6.    Mengobservasi tanda-tanda vital (TTV)
Hasilnya :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N : 80x/menit
-       S : 36,10C
-     P : 20x/menit.
Domain 9 : koping/toleransi stress
Kelas 2 : Respons koping
00146 : Ansietas (kecemasan)

S :
-  Klien sudah tidak bertanya-tanya tentang penyakitnya
O :
-  Ku baik
-  Klien merespon
-  Klien mengerti dan tidak menerima kondisinya
-  Observasi tanda-tanda Vital (TTV) :
-       TD : 120/80 mmHg
-       N :80x/menit
-       S : 36,10C
-       P :20x/menit
A :
-  Masalah teratasi
P :
-  Intervensi di pertahankan.


DAFTAR PUSTAKA
Price A. silvia & wilson M` lorraine, (2007).  patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit Edisi 6, Volume 1. Jakarta  : EGC.
Author : Nova Fradillah, S.Ked Files of  Drs Med – FK UNRI, ileus obstruksi.hhtp://www.files-of-
Brunner & Suddarth, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Alih bahasa Agung waluyo, dkk, Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC.

Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma, (2015). ASUHAN KEPERAWATAN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA VITAL SESUAI TINGKAT USIA

asuhan keperawatan tb paru pada anak